Senin, 08 Juli 2013 20:00
Kapanlagi.com - Sepertinya sudah menjadi cerita biasa manakala sebuah band memilih aliran pop rock sebagai langkah awal di ibukota. Namun yang berbeda ditawarkan oleh Pelangi. Band asal Samarinda yang beranggotakan Izonk (vokal), Ryan (gitar), Andry (gitar), Yulian (bas) dan Junod (drum) ini memilih untuk memadukan unsur etnik Dayak yang dibalut apik dengan musik pop rock.
Ada keunikan tersendiri dalam karya-karya Pelangi, karena mereka menggunakan instrumen musik tradisional khas Dayak yakni Sampek, yang bentuknya menyerupai gitar.
'Lagu kami dibalut dengan musik Dayak. Kita pakai alat musik namanya Sampek, yang mainin Ryan. Kita pertahankan pakai musik etnik supaya punya karakter,' papar Izonk.
Sebanyak dua lagu sudah diperkenalkan Pelangi, yaitu ISA (Ingin Selalu Ada) dan Bintang-Bintang yang lebih kental nuansa etniknya. Izonk menambahkan, penggunaan instrumen tradisional tersebut bukan hanya sekadar memperkaya musik, namun juga merupakan usaha pelestarian budaya.
Soal pemilihan nama yang terhitung sangat sederhana, ada ceritanya. 'Jadi gini , percaya atau tidak, dulu kami kalau tampil, selalu turun hujan, pernah muncul pelangi. Ya, itu menginspirasikan kita untuk jadikan nama band,' ujar Ryan.
Keinginan mendapatkan masa depan lebih baik membuat Pelangi sepakat untuk hijrah ke Jakarta. 'Kalau kami di daerah terus, nggak akan maju. Di Jakarta kan bisa jadi ukuran. Kalau kita sukses di sini berarti sukses di Indonesia,' pungkas Izonk.
'Sekarang kita sudah nge-base di Jakarta. Gue sampai ninggalin kuliah. Kita modal nekat saja hidup di Jakarta. Selain itu kita juga modal materi lagu. KKalau makan masih bagi-bagi, kadang makan mie instan bareng,' ujar Izonk. (kpl/rod/rea)
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh 07.21