�Menyelamatkan Musuhmu Merupakan Sikap Mulia�



Di sebuah kota kecil di kota Mesir, hiduplah salah satu pengacara yang bernama Taufiq. Disanalah timbul suatu pertikaian yang sengit antara dia dan temannya yang juga salah satu pengacara yang bernama Umar. Pertikaian diantara mereka berdua bertambah sengit tetkala saat bertemu dan melihat di jalan atau dimana saja mereka saling berjauhan dan berpaling. Permusuhan mereka semakin memuncak, sehingga menjadi bahan perbincangan semua orang meskipun tidak mengerti sebabnya.
Umar memiliki kamar khusus yang ada pipa gasnya, suatu hari dia masuk ke kamar untuk membenahi lubang pada salah satu pipa. Sedangkan kamar tersebut sudah penuh dengan gas. Dia mengalami sesak nafas sehingga menyebabkan Umar jatuh pingsan tanpa ada seorangpun yang melihat dan menolongnya.
Pada akhirnya, para tetangga mengetahuinya, mereka lalu cepat menolongnya. Penduduk berkumpul di sekitar rumahnya dan teman lelakinya mencoba menolongnya  dari bahaya gas yang mematikan.
Tetapi ruangan yang berada di depan mereka dipenuhi dengan gas, siapa yang mampu dan berani menerobos ke dalam serta mengorbankan diri demi nyawa orang itu?
Sebagian orang makin bingung dengan tindakan yang harus mereka akan lakukan. Jantung mereka berdebar, merasa  kasihan, iba dan simpati terhadap orang miskin tersebut, tapi menurut aqal mereka tidak mungkin untuk membantunya.
Ketika orang orang dalam keadaaan bingung, terguncang, cemas dengan beraninya orang laki laki yang kurus yang telah menyakiti hati Umar itu menerobos barisan orang-orang. Dia meraba-raba tempat yang ia masuki untuk membantunya. Lalu ia meloncat dari jendela kamar paling atas dan  menjumpai tangga besi yang menunjukkan arah tempat kejadian. Semua orang kaget meskipun mereka dapat berkorban demi membantu orang yang lemah ini, lantas mereka berdoa, semoga dia berhasil menolong orang itu dan mereka berdua berdamai kembali.
Dia turun mencari temannya, lalu menemukannya dan menggendongnya sambil naik tangga, dia merasa capek dan lelah serta tidak kuat lagi sedangkan keadaannya berubah menjadi pucat disebabkan oleh gas padat itu, tapi  dia menghimpun kekuatan  untuk ketiga kalinya, kemudian naik tangga yang bertingkat. Sedangkan orang-orang menunggu dengan sabar dari jendela di kamar paling atas. Mereka merasa  heran dengan ketahanan Umar, lalu  membawanya ke tempat yang berudara bebas. Kemudian laki-laki yang kurus dan  pemberani itu naik dalam keadaan capek berat, dan merebahkan badannya di tanah. Orang membangunkannya hingga ia sadar dari pingsan. Dia melihat di sekitarnya, dan bertanya tentang keadaan dan kesehatan Umar. Mereka menenangkannya, dia bertengada kepada Allah mengungkapkan rasa syukur yang tinggi.Tidak lain orang ini adalah pengacara bernama Taufiq, musuh utama Umar, ketika masyarakat melihat awal permasalahannya, mereka menyangka bahwa dia pergi untuk membalas musuhnya dan menyakiti hatinya, dan mereka tidak tahu bahwa kebaikannya itu telah membangkitkan dirinya dari suatu tempat yang menyiksa kehidupannya dengan membantu musuhnya.
Ketika ditanya tentang sebab persengketaan ini, dia menjawab; Umar adalah musuh yang berakal, seorang yang kuat, dan aku tidak tega melihat dia mati seperti tikus yang mati dalam lubang. Aku benar-benar faham tentang sebuah persahabatan yang sejati sejak sekarang, seperti halnya pertikaian yang sengit kemarin.
Orang-orang benar-benar kagum dengan keberanian dan kebaikan Taufiq  dalam membantu musuh utamanya yang tidak dapat dicegah. Demikianlah kemulyaan dalam persahabatan dan permusuhan.
thumbnail
Judul: �Menyelamatkan Musuhmu Merupakan Sikap Mulia�
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh

Artikel Terkait :

 
Copyright © 2013. About - Sitemap - Contact - Privacy
Template Seo Elite oleh Bamz