� Raja Alfred�



            Beberapa tahun yang silam, hiduplah seorang raja yang baik hati di Inggris yang dijuluki Alfred. Raja tersebut besar pengabdiannya terhadap negara, dia jarang tidur hanya untuk kesejahteraan dan kemakmuran negaranya. Dia memiliki keunggulan bidang strategi kepemerintahan, keadilan, hukum dan mencintai serta memikat hati rakyat, mereka menjulukinya dengan sebutan Alfred Agung. Pada masanya berkobar api peperangan dan terjadi pertempuran yang dahsyat sehingga dia membela negaranya dengan sungguh-sungguh. Raja Alfred memimpin prajuritnya sendiri, tidak pernah memejamkan kedua matanya mengenai masalah kerajaan dan membagi kehidupannya antara mengurus negara  dan memerangi musuh.
Penduduk Denmark berkeinginan memerangi warga Inggris dan menggulingkan kerajaanya dengan segala keberanian, kekuatan dan kelebihannya. Mereka tidak memiliki belas kasihan sama sekali. Kemenangan benar-benar berpihak pada penduduk Denmark pada setiap peperangan. Setelah terjadi peperangan yang lama kedua sekutu berkecamuk dalam peperangan yang besar, lantas prajurit Inggris menjadi cerai berai. Dalam benak mereka mulai kuatir, takut dan mencoba melarikan diri dan setiap individu berpikir bagaimana caranya selamat dari marabahaya dan kematian yang mencekam.
Raja Inggris tidak menemukan jalan keluar untuk membebaskan diri dan menyelamatkan jiwanya setelah diyaqininya bahwa dirinya akan binasa. Sehinggga melarikan diri menuju hutan, berjalan sampai sore hari hingga sampailah di gubuk tukang kayu, dan dia benar-benar dalam keadaan letih, lesu dan lapar, dan berharap pemilik tukang kayu memberikan sesuatu yang menghilangkan rasa dahaga dan lapar  serta berharap dapat tinggal sementara di gubuk tersebut.
Ada seorang wanita yang meletakkan beberapa roti cake di oven, dia melihat kepada pemuda itu dan merasa iba terhadap penderitaaan, kesengsaraan dan kemalangan yang ia alami. Bajunya benar-benar robek, memakai pakaian yang terkoyak-koyak dan usang. Wanita itu tidak tahu bahwa dia seorang raja, lalu berkata; baik, aku akan memberimu makanan kalau Engkau menjaga makanan ini sampai aku selesai memerah susu sapi, dan hati-hati jangan sampai lalai agar makanan itu tidak terbakar.
Raja itu menuruti keinginannya, dia duduk menjaga makanan, sambil meratapi semua penderitaan dan mulai berfikir cara menghimpun bala tentara yang kedua kali untuk menyerang musuh yang telah merampas negaranya, sehingga lupa dengan rasa lapar dan lalai dengan makanan yang berada dalam oven. Pemuda itu terus berpikir hingga wanita tersebut kembali dan menjumpai makanan itu terbakar, asapnya mengepul dari oven. Wanita tersebut marah, jengkel dan berteriak; wahai pemuda! lihatlah apa yang Engkau lakukan! Apakah Kamu ingin aku memberimu makanan, sedangkan engkau merusaknya dan mengabaikan apa yang aku pesan.
Raja Alfred menertawakan dirinya sendiri atas teguran dan makiannya dan merasa sedih karena makanannya terbakar, serta tidak tahu apakah ada sesuatu yang bisa dimakan pada malam ini atau tidak!, tidak heran jika dia beranjak ke tempat tidur dengan tanpa makanan. Tetapi tidak lama kemudian raja bisa mengumpulkan tentara yang kedua kali untuk menyerang bangsa Denmark dan mengalahkan mereka dengan sekali perlawanan yang sengit dan dapat memecahbelahkan mereka.
            Suatu saat prajurit Danmark menyerang raja Alfred di kerajaannya, lantas dia terpaksa bersembunyi di sebuah pulau kecil. Pada suatu saat penduduk pulau itu keluar untuk berburu, yang ada hanyalah raja dan isterinya serta pembantunya, kemudian datanglah seorang pengemis kepadanya dengan meminta-minta makanan, raja memanggil pembantunya seraya bertanya; makanan apa yang kita miliki di rumah ?. Pembantu itu menjawab; kita tidak punya sesuatu melainkan sepotong roti. Raja bersyukur kepada Allah dan berkata; berilah orang miskin itu separuh roti milikmu. Ketika matahari berada di tengah-tengah langit (dzuhur), penduduk yang keluar berburu, kembali ke rumah mereka dengan membawa 3 karung penuh dengan ikan, seraya berkata; sekarang kita benar-benar berburu ikan lebih banyak dari sebelumnya semenjak kita tinggal disini. Raja merasa senang dengan berita ini, harapannyapun mulai cerah dan wajahnya tampak  bahagia dan puas. Ketika malam tiba, raja beranjak tidur untuk istirahat namun dia gelisah dan tidak bisa tidur dalam waktu yang lama. Raja Alfred selalu memikirkan apa yang akan terjadi pada hari itu. Dalam benaknya terbayang-bayang dan melihat cahaya terang seperti matahari, di tengah-tengah berdiri seorang tua renta yang sepuh, berambut hitam, di tangannya memegang kitab yang terbuka.
            Kadang-kadang kayalan ini seperti mimpi tetapi raja merasa  bahwa ini benar-benar nyata bukan kayalan. Raja melihat mimpi itu dengan terkejut, namun berani dan tidak takut lalu  bertanya kepada orang tua itu, siapa Engkau�?
            Dia menjawab; jadilah seorang pemberani wahai anakkku! Aku adalah orang yang Engkau beri separuh roti milikmu. Jadilah orang yang berani dan perhatikanlah apa yang aku katakan. Bangunlah di pagi-pagi sekali dan tiuplah sangkakala tiga kali dengan suara membahana, hingga terdengar oleh musuh-musuhmu, warga Denmark. Ketika jam 9 tiba kamu akan menjumpai 500 tentara yang siap di sekelilingmu. Kemudian keluarlah bersama mereka dengan segala keberanian dan bergegaslah menuju perang. Dalam 7 hari musuh-musuhmu akan kalah, dan Kamu akan kembali ke singgasanamu untuk memerintah kerajaan dalam keadaan aman. Sebelum raja itu sadar, cahaya itu hilang. Pada pagi hari benar, dia bangkit dan meninggalkan pulau. Siang telah berlalu, lalu raja meniup sangkakala 3 kali dengan suara tinggi, teman-temannya dan para pejuangpun merasa senang, dan semua musuhnya semakin ketakutan ketika mendengar suara itu. Ketika tiba jam 9, lima ratus tentara pemberani yang siap berperang mengelilingi di sekitarnya, Raja Alfred berpidato di depan mereka dan menceritakan apa yang ia lihat dan apa yang ia dengar dalam mimpinya. Ketika pidatonya selesai, hiduplah prajurit yang gagah berani dan ikut  berjuang demi membela tanah air.
            Allah telah menetapkan kemenangan baginya dan mereka menyerang musuh-musuhnya dan menawan seorang laki-laki dari mereka lalu jatuh dalam genggamannya dan musuh-musuhnyapun menyelamatkan jiwanya dengan melarikan diri. Raja Alfred dan prajuritnya masuk negaranya dengan membawa kemenangan dan kegemilangan. Dalam sisa hidupnya Raja Alfred memerintah wara negaranya dengan adil, dan memberikan haq kepada yang berhaq dan menolong orang yang lemah dari orang kuat dan memberikan haq kepada orang yang teraniaya dari penganiaya.
thumbnail
Judul: � Raja Alfred�
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh

Artikel Terkait :

 
Copyright © 2013. About - Sitemap - Contact - Privacy
Template Seo Elite oleh Bamz